Kamis, 05 Mei 2011

DATANG DAN BERIMAJINASILAH DI YUNANI

     Salju dan udara dingin adalah identik dengan keadaan Eropa, jadi sebelum berangkat kesana, penulis sudah menyiapkan mantel tebal. Tapi setelah menginjakan kaki di bandara Eleftherios Venizelos Athens ternyata berbeda sekali cuaca di yunani  (menurut catatan sejarah, adalah cradle of civilization, katakanlah ”ibu kandung peradaban”). yang beribu kotakan Athena ini, kala itu ketika penulis datang berkunjung untuk pelisiran dibulan Agustus sangatlah panas yang menusuk kulit dan membuat mata ini tidak lepas dari kacamata hitam.  Yunani hampir sama dengan Indonesia yang begitu percaya dengan hal-hal yang ghaib salah satunya adalah The expression "Piase kokkino" (touch red), apabila dua orang atau lebih bila bertemu dan mengucapkan hal yang sama, maka mereka masing-masing dengan segera harus menyentuh sesuat yang berwarna merah, apabila mereka tidak melakukannya, maka akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan.


 Swimming pool Ledra Marriot
     Sore sekitar pukul 15:30 Penulis tiba di Hotel Ledra Marriot, perjalanan memakan waktu 13 jam Jakarta-Amsterdam, menggunakan pesawat KLM. Penulis transit di Amsterdam selama  tiga jam, dan melanjutkan perjalanan ke yunani dengan pesawat yang sama selama dua jam, Setelah melepas lelah seharian di hotel,  dengan melihat-lihat semua fasilitas dihotel, seperti kolam renang yang terletak di lantai paling atas dengan pemandangan yang sangat indah, restoran yang cukup luas, serta fasilitas lainnya..Keesokkan harinya, penulis siap menjelajahi dan berimajinasi didaerah wisata yang berada di Athena, karena letak hotel tersebut sangatlah strategis dengan daerah wisata

1. Wisata Kota Akropolis 

 Acropolis
  Kata Akropolis berarti  benteng pada kota kuno Yunani atau bisa juga berarti bangunan yang  berada di tempat ketinggian, seperti di puncak bukit atau Kota tertinggi Gerbang masuk ke Akropolis ini, melewati tangga marmer dan lime stone. Pilar-pilar marmer yang besar-besar membuat suasana ini benar-benar penulis rasakan seperti berada pada jaman dimana bangunan ini dibuat.

 Acropolis
     Di puncak Akropolis penulis bisa melihat pemandangan dari kota Athena yang di penuhi oleh bangunan-bangunan apartemen warna putih. Tembok-tembok yang tidak terlalu tinggi ini, penulis bisa leluasa untuk menikmati sekeliling Akropolis. Hanya saja tempat yang di kunjungi oleh jutaan orang ini membuat batu-batu marmer di jalan menjadi licin mengkilap dan pada saat penulis berkunjung, Akropolis sedang direnovasi, sehingga penulis dan pengunjung lainnya harus ekstra hati-hati dalam berjalan.

 Acropolis

     Panas begitu terik ketika penulis tiba di reruntuhan kota tua yang sudah berumur ribuan tahun tersebut. Dan tak lupa membawa perlengkapan untuk menghadang panas matahari, seperti payung, handuk basah dan berbotol-botol air minum dingin. Area reruntuhan ini sangat luas dan sayangnya sangat minim pepohonan untuk berteduh. Penulis menyarankan agar anda berkunjung di pagi hari apabila anda terpaksa mengunjungi tempat ini di musim panas.

2. Temple of Athena Parthenos & Erechtheion

ini Erechtheion

     Penulis melanjutkan perjalanan ke atas, menuju Parthenon dan Erechtheion, letak candi ini bersebelahan dan tidak terlalu jauh. Parthenon adalah candi dari Dewa Yunani Athena yang dianggap sebagai dewa pelindung dari rakyat Athena. Parthenon dipakai sebagai simbol dari bekas demokrasi Yunani Kuno dan merupakan monumen sejarah terbesar dunia. Kalau anda berkunjung saat ini tidak akan sama dengan kunjungan anda sepuluh tahun yang lalu seperti penulis pernah alami. Dulu tidak dipasang kawat-kawat pembatas untuk menjaga jarak dari bangunan. Sekarang keberadaan steger besi cukup mengganggu pemandangan dan keaslian dari bangunan yang tidak beratap ini. 

3. Parliament Building
     
"Parliament"
      
       Hari ketiga, penulis melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum yaitu taxi menuju Syntagma Square. Penulis berhenti di depan gedung "Parliament" Yunani. Satu pelataran "agak" luas dan tampak banyak burung merpati di sana. Sehingga banyak turis yang datang selain melihat gedung tersebut juga memberi makanan burung dengan membeli makan tersebut di pojok pelataran gedung. Terlihat sekali gedung ini cukup monumental dan masih menjadi pusat perkantoran parlemen Yunani hingga saat ini. 

"Parliament"
 
Di depan gedung parlemen ini tampak dua penjaga gedung yang masih terlihat muda dan berseragam baju kecokelatan serta  topi merah. Penjaga ini tidak boleh bergerak sedikitpun, pandangan selalu fokus kedepan. Tiap tiga jam sekali penjaga-penjaga tersebut merilekskan dirinya dengan berjalan mengitari pelataran tersebut dimana hentakan dan irama kaki melangkah yang sama dengan petugas lain, dan ketika sudah berada ditengah-tengah pelataran, kaki mereka bertemu seperti sesuai di gambar atas dengan waktu 10 detik, lalu mereka kembali ke tempat semula, tentunya dengan gerakan dan hentakan yang sama seperti semula.  Setelah mereka berada diposisi semula, maka terlihat atasan/pimpinan mereka dengan berseragam yang berbeda yaitu  loreng-loreng hijau  akan memberikan semangat dengan menepuk-nepuk pundak atau sedikit terlihat seperti memijit pundak mereka, pemandangan ini sungguh sangat menarik wisatawan termasuk penulis.

"Parliament"
 
4. Kolonaki


      Kolonaki 

       Dihari yang sama pula, setelah melihat-lihat gedung pemerintahan, Tentu saja tujuan kedua ke yunani, selain melihat bangunan bersejarah yaitu wisata belanja. Tak banyak orang yang mengira bahwa kota tua yang penuh dengan reruntuhan bisa menjadi salah satu tempat tujuan berbelanja. Kolonaki merupakan tempat yang wajib dikunjungi. Semua merk terkenal Manggo, Zara, LV, MaxMara, sampai GUCCI hadir disini untuk meramaikan pusat perbelanjaan Yunani ini. Terlihat disana-sini polisi  berbadan sangat kekar dengan berseragam yang berbeda satu sama lainnya akan tapi tetap saja terlihat bahwa mereka itu polisi, karena  di seragam bajunya tertera tulisan police. Ketika penulis datang, kebetulan sekali tempat tersebut dalam keadaan semua toko lagi ”sale”, terutama Manggo dan Zara.

5.Plaka Flea Market


Plaka


     Dengan berjalan kaki, dari syntagma square, penulis melangkahkan kaki menuju Plaka Flea Market. Plaka merupakan gang senggol disekitar Monastriraki Square yang menjual berbagai kerajinan dan souvenir khas Yunani seperti gantungan kunci, tempelan kulkas dan juga kalung dan gelang yang terukir nama anda dalam aksara Yunani dan harganyapun lebih miring bila belanja ditempat lain. Selain itu di Plaka Flea ini juga banyak sebagai tempat wisata kuliner dengan harga terjangkau dan ada pula pasta yang berbentuk huruf/abjad sehingga menurut kepercayaan yunani, sebelum memakannya, kita diharuskan mencari dan memasangkan nama sendiri dengan nama pasangan.

6. Athens Olympic

Olympic

      Hari keempat dan kelima penulis mengunjungi stadion olimpiade yang sangat luas dan indah, dan pada tahun 2004 pernah menjadi tempat olimpiade musim panas. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dengan kendaraan bis wisata. Penulis berkumpul disini untuk melakukan kegiatan pesta dansa, makan siang serta makan malam bersama perusahaan multilevel marketing yang ternama di Indonesia. Semua peserta datang dari segala penjuru dunia dengan jumlah orang sekitar 10.000 lebih.

7. Pharos Island

 Kapal Pesiar

 
     Hari ke enam penulis mengunjungi pulau Pharos sekitar 3 jam dari Athena dan menggunakan kapal pesiar yang sangat besar.  Baru pertama kali ini penulis menggunakan kapal pesiar, diluar negri pula. Fasilitas kapal pesiar ini sangatlah lengkp, paling bawah kapal, terdapat kolam renang yang cukup luas, lalu restoran dan paling atas juga disediakan tempat untuk duduk-duduk menikmati birunya lautan. Penulis bersama teman dan adik duduk di luar, sambil melihat luasnya lautan, merasakan tiupan angin yang lumayan kencang dan sinar matahari yang masih bersahabat, karena kala itu, waktu masih menunjukkan pukul 08:00 pagi.  Serasa naik Titanic...untung nasib ni kapal tidak seperti titanic, Alhamdulillah..setibanya di pulau Pharos, sudah terlihat rumah dan bangunan ciri khas yunani, putih, mungil dan berada di bukit-bukit, sehingga kelihatan indah sekali dan bersih.  Hanya saja makanan, minuman dan belanjaan oleh-oleh disini cukup mahal dibandingkan di kota Athena itu sendiri, munkin karena Pharos ini merupakan daerah wisata yang banyak sekali dikunjugi tamu mancanegara. Walaupun begitu, penulis menyarankan agar Pulau Pharos ini wajib jadi daftar yang dikunjungi oleh para pembaca.

    Hari ketujuh, Karena belum puas belanja, maka  penulis gunakan untuk berbelanja di Kolonaki dan Plaka, sebelum pulang ke Jakarta, esok harinya. Hmm.., Yunani memang kota tua yang patut kita datangi dan penuh dengan imajinasi.(penulis mengucapkan terima kasih kepada Meuthia Rizki (executive director  bulan mei) adik kandung penulis yang telah memberikan tiket gratis ke yunani, karena beliau mendapatkan fasilitas dari MLM Oriflame)

 mBorong yuukkk

1 komentar: